Minggu, 30 Desember 2012

Kontes Menanam Sayuran Berhadiah ! #PlantNPlay

Sobat berkebun, Komunitas Depok Berkebun, yuuk nanem sayuran secara organik #PlantNPlay dari Thanks to Nature @untukalam di rumah kita sendiri?




Thanks to Nature (Teh Kotak) bekerjasama dengan Indonesia Berkebun mengadakan kontes menanam sayuran secara organik.  Plant and Play adalah sebuah kampanye yg dijalankan Thanks to Nature untuk menanam. Di dalamnya terdapat Green Gank yaitu sekumpulan orang yg bertugas untuk membagi-bagikan bibit Plant and Play. Setiap orang yg menerima bibit tersebut dapat mengikuti kontes Plant and Play dan berkesempatan memenangkan hadiah jalan-jalan gratis ke wilayah konservasi WWF. kontes ini saat ini berlaku hanya untuk Sahabat Alam yg berdomisili di JABODETABEK. Untuk mengikutinya, kamu silahkan pantau terus timeline fanpage dan Twitter Untuk Alam untuk update info lengkapnya!


Paket berkebun berupa benih dan pupuk disediakan secara gratis oleh Green Gank (maskot Thanks to Nature). Dalam beberapa event, paket berkebun dibagikan. Bagi sobat DepokBerkebun yang belum mendapatkannya dan menginginkannya dapat memesan ke kami @DpkBerkebun nanti kami coba bagikan (rencananya tgl 5-6 Januari 2013 di kebun kami di GDC).

Kontes berkebun ini unik, nantinnya setelah kita mendapatkan benih juga pupuk organik, kita mendaftar di http://plantandplay.untukalam.com/register/.  Sebelum mendapatkan benih kita tidak bisa melakukan regstrasi karena ada kjode benih yang harus didaftarkan juga.  Setelah terdaftar sebagai peserta kontes, kita upload foto perkembangan benih yang ditanam setiap pekannya selama minimal 8 pekan.  Selain foto, tentunya cerita dibalik foto itu juga disampaikan.  Ya, seperti menulis catatan harian (diary) atau logbook lah. Nah, itulah caranya untuk memenangkan kontes berkebun ini. Bagaimana, tertantang?



Video Plant and Play di Youtube
Lihat Video ini agar lebih jelas mengenai cara mengikuti kontes dan menanam sayurannya, secara ringkas sbb:
1) Dapatkan paket bibit (bisa melalui @DpkBerkebun, mention saja kami, selama paket tersedia)
2) Tanam bibit kamu (d ipot rumahmu)
3) Foto tanaman kamu
4) Registrasi di situs: http://plantandplay.untukalam.com/register/
5) Pilih template "diarymu"
6) Pilih layout "diarymu"
7) Upload foto tanamanmu



Menanam itu menyenangkan lho. Bisa buat refreshing juga dari rutinitas. Selain bermanfaat untuk lingkungan, juga bermanfaat untuk pikiran kita juga. Dari diary menanam Sahabat Alam  kebanyakan dari mereka pada seneng banget begitu benih yg mereka tanam udah bertunas. 

Yuk rasain juga senengnya jadai urban farmer. Yg newbie, yg pro, semua bisa ikutan :)


Rabu, 11 Juli 2012

Yang Muda Yang Berkebun




Yang Muda Yang Berkebun adalah kegiatan berkebun dengan usia peserta 7 s/d 15 tahun. Kegiatan ini akan di laksanakan setiap hari minggu pukul 07.30 s/d 09.00 WIB, namun di bulan Ramadhan akan dilaksanakan pukul 16.00 s/d 17.00 WIB. Selain berkebun peserta di beri pengetahuan tentang kebun dan lingkungan hidup di selingi permainan-permainan. Pendaftaran peserta dapat menghubungi kak. syarif atau hadir pada saat kegiatan berkebun. Peserta diharapkan membawa alat berkebun ( skop, penggaruk tanah dan sarung tanga )  dan alat tulis.

Mau bergabung? klik di sini dan kirimkan SMS ke Syarif : 087878259660 (NAMA/USIA/ALAMAT)

Panen dan Launching Kebun Kotak


Sobat DepokBerkebun yang berbahagia,
Hari Ahad tanggal 15 Juli 2012, kita akan adakan panen sayuran, antara lain kangkung dan bayam.  Ini dia foto kebun yang mau kita panen.


Selain itu juga, pada hari itu akan dilaksanakan penanaman perdana di “Kebun Kotak”. Apa itu?


Kebun Kotak adalah kegiatan berkebun yang dilakukan kebun Gridea dengan lahan berbentuk kotak ukuran 1 x 1 M, peserta kebun kotak di sebut pecinta kebun. Pecinta kebun dapat perseorangan, keluarga atau kelompok, untuk peserta berusia dibawah 15 tahun diharapkan di himpun dalam kelompok kecil ( 3 – 4 orang ). Untuk satu kotak di kenakan biaya sebesar Rp. 10.000,- setiap bulannya, biaya tersebut sudah termasuk:
  1. Lahan siap tanam.
  2. Benih ( jenis benih dapat di pilih ).
  3. Hasil panen.
  4. Perawatan kebun.

Pecinta kebun diharapkan dapat merawat kebunnya meski ada petugas yang akan merawat. Penanaman perdana akan dilaksanakan berbarengan dengan panen kebun Gridea minggu, 15 Juli 2012 pukul 14.00 WIB, di harapkan pecinta kebun membawa alat berkebun (topi, skop, penggaruk tanah dan sarung tangan).

Mau bergabung? klik di sini dan kirimkan SMS ke Syarif : 087878259660 (NAMA/USIA/ALAMAT)

Selasa, 29 Mei 2012

Depok Berkebun Meriahkan "Depok Community Festival, Ahad 3 Juni 2012"

“Depok Berkebun” sebuah komunitas warga Depok yang bergiat dalam pertanian kota (urban farming) akan hadir dalam event yang digelar Pemerintah Kota Depok bertajuk “Depok Community Festival 2012”, Ahad 3 Juni 2012. Kegiatan ini merupakan ajang besar pertama yang bertujuan mengumpulkan seluruh komunitas yang ada di Depok guna menjalin silaturahmi dengan Pemkot Depok serta masyarakat Depok lainnya. Diperkirakan akan hadir tidak kurang dari 40 komunitas di Depok. Komunitas-komunitas ini umumnya berangkat dari kesamaan warga dalam hal minat, hobinya, maupun profesi. Dalam ajang itu, warga Depok dapat mengenal lebih jauh komunitas-komunitas yang ada di Depok. Bagi komunitas, ajang ini juga dimanfaatkan untuk show off (temu darat untuk unjuk kegiatan) dan menambah anggotanya. Ajang “Depok Community Festival” yang digelar Diskominfo Depok di Halaman Balaikota sejak pukul 06.00 hingga 15.00 WIB ini rencananya akan dibuka oleh Walikota Depok Nurmahmudi Ismail.
DepokBerkebun sebagai bagian dari jejaring Indonesia Berkebun, merupakan komunitas yang bergerak melalui media jejaring sosial yang bertujuan untuk menyebarkan semangat positif untuk lebih peduli kepada lingkungan dan perkotaan dengan program urban farming, yaitu memanfaatkan lahan tidur di kawasan perkotaan yang dikonversi menjadi lahan pertanian/perkebunan produktif hijau yang dilakukan oleh peran masyarakat dan komunitas sekitar serta memberikan manfaat bagi mereka dengan mengadopsi konsep 3E, yakni ekologi, edukasi serta ekonomi.
Di Ajang Depok Community Festival ini, Depok Berkebun akan menempati Stand No.36. Di stand ini Depok Berkebun juga akan menampilkan model berkebun dengan pendekatan “urban farming”, seperti pemanfaatan halaman rumah (home farming) untuk bertanam sayuran organik dan tanaman obat, dengan teknik bertanam konvensional (di lahan kebun), bertanam di dalam pot atau polybag, maupun vertikultur.
Nah, bagi yang berkunjung ke stand Depok Berkebun, anda berkesempatan mendapatkan cinderamata berupa benih sayuran dan bibit Binahong - tanaman rambat yang kini marak di kenal sebagai tanaman obat. Pengunjung juga dapat mencicipi makanan olahan non beras yang sengaja dibuat untuk ajang ini oleh pegiat-pegiat Depok Berkebun dari siswa-siswa SMK Prisma.
Selain di stand, pengunjung juga dapat menyaksikan berbagai aksi komunitas-komunitas di panggung utama. Untuk aksi panggung ini Depok Berkebun mendapat dukungan dari Rendy Ahmad, pemeran Arai dalam film “Sang Pemimpi”, yang akan menyumbangkan lagu-lagu tentang alam. Selain sumbangan lagu, sumbangan untuk pengadaan stand, serta kegiatan urban farming lainnya sejauh ini memang dicukupi oleh para pegiat berkebun diantaranya untuk membeli benih, pupuk, serta mengadakan pertemuan-pertemuan seperti gathering serta pelatihan berkebun organik.
Informasi tentang Depok Berkebun: Contact Person : Eko | Telp: 08176875696 | Email: depokberkebun@gmail.com | Twitter: @DpkBerkebun | Blog: www.dpkberkebun.blogspot.com
Rekening donasi: Bank BCA No. 2671358971 an. Hanni Handayani| Bank Mandiri No. 1270005508229 an. Hanni Handayani

Kamis, 12 April 2012

#TanamPerpisahan @JktBerkebun @ Springhill, Kemayoran, Minggu, 15 April 2012


#TanamPerpisahan @JktBerkebun @ Springhill, Kemayoran
Ingin Jakarta yang lebih hijau? Mencari kegiatan baru yang fun bersama keluarga dan teman saat weekend?
Ada lahan kosong yang tidak di manfaatkan?
Be part of our movement!
Jakarta Berkebun adalah anggota jejaring Indonesia Berkebun yang bertujuan untuk menciptakan lahan hijau yang produktif di kawasan perkotaan yang juga memberikan manfaat bagi komunitas sekitar
Mari ajak keluarga dan teman-teman memanen sayuran kangkung!
Minggu | 15 April 2012 | 15.00
di Jl. Benjamin Suaeb Blok D7
Springhill, Kemayoran
*mohon mengenakan pakaian yang ringan, sandal jepit / sepatu boot dan sarung tangan berkebun (jika ada)!
GRATIS!

Lahan di Springhill ini merupakan lahan yang pertama dari 4 lahan Jakarta Berkebun yaitu: Springhill Kemayoran, Bumi Pesanggrahan Mas, Kelapa Gading & Bumi Bintaro Permai.
Lahan-lahan lain juga sudah diterapkan di berbagai kota di Indonesia menggunakan lahan-lahan kosong yang tidak difungsikan

untuk bergabung dan info lengkap di website www.indonesiaberkebun.org
follow us on twitter @JktBerkebun & @IDberkebun
"Like" Facebook Page Indonesia Berkebun di link http://www.facebook.com/IDberkebun

Selasa, 03 April 2012

Pertanian Kota: Ini Aksiku, Mana Aksimu?

doc IndonesiaBekerbun


 "Pertanian Kota", apa pula itu? Berikut kami kutipkan kultwit dari Linimasa Ibu Ida Amal (@ida_amal) tanggal 3 Maret 2012.  Beliau adalah salah satu pegiat @IDberkebun yang gigih melakukan edukasi berkebun baik di komunitas Indonesia Berkebun maupun masyarakat umum. Selamat menyimak kicauannya berikut ini.

  1. #Pertaniankota / Urban Farming menjadi satu topik yang diangkat di #AgrinexExpo | Munculnya kesadaran masyarakat bertani di kota.
  2. #Pertaniankota sebagai solusi pemenuhan kebutuhan pangan keluarga yang terdekat dan termurah.
  3. #Pertaniankota bisa sebagai solusi suplai sayur dan buah untuk masyarakat disekitarnya :)
  4. #Pertaniankota dapat memangkas jalur transportasi sehingga hasil produksinya tetap fresh, sehat dan terjangkau.
  5. Besarnya kebutuhan sayur/buah/bunga untuk daerah perkotaan yang sangat tinggi, memotivasi berkembangnya #pertaniankota
  6. Dari kondisi tersebut maka #pertaniankota akan sangat prospektif untuk dijalankan oleh seluruh masyarakat perkotaan.
  7. Terus bagaimana dengan para petani tradisional di daerah pertanian? Disinilah munculnya Coopetation antara
    #pertaniankota dan petani.
  8. Coopetation antara #petanikota dan petani tradisional dibutuhkan untuk saling mengisi dan meningkatan nilai jual produksi.
  9. System #Pertaniankota mengarah pada system pertanian/berkebun  #organik dengan technology dan manajemen yang tepat.
  10. #Pertaniankota membutuhkan technology dan management yang tepat untuk menghindari hasil produksi dari cemaran lingkungan kota.
  11. #Pertaniankota hasil produksinya diarahkan ke masyarakat kota, hotel dan resto dengan kwalitas prima maka dibutuhkan manajemen yg tepat.
  12. Setiap  #petanikota harus mempunyai keunggulan dan keunikan dari jenis tanaman, kemasan dan nilai tambahnya.
  13. Salah satu keunggulan yang bisa diusung adl  #pertaniankota organik. Mudah, murah, menyehatkan dan menghasilkan
  14. Dikemas sebagai #Agrowisata
     kota, pusat edukasi anak2 sekolah untuk mengenalkan jenis sayur/buah/bunga dan budidayanya.
  15.  #Pertaniankota membantu menghijaukan lingkungan perumahan padat dan menjadi sumber gizi keluarga
  16. Selama ini  #Pertaniankota
    ternyata memberi manfaat lahan tidur yang belum digunakan, sebagai sumber penghasilan dan oksigen.
  17. Jadi teman2 Urban, tidak perlu khawatir mengenai prospek #pertaniankota /#UrbanFarming. Merapat ke @IDberkebun dan ikuti kegiatannya.
  18.  #Pertaniankota merupakan salah satu solusi bangunan hijau. Jika selama ini tak terpikirkan, mulailah dari sekarang memikirkannya.
  19. @IDberkebun merupakan gudang para arsitek yg mengusung #pertaniankota & lingkungan cc kang@ridwankamil @SIGkusumawijaya @aryani_kimi
  20. Untuk segi estetika ruang #pertaniankota #urbanfarming sangat menarik sekali. Bagaimana dari segi nilai gizi? Sangat sehat dg catatan.
  21. #Pentaniankota, usulan mas @achmad_marendes disingkat #Tankot harus menguasai betul technology untuk treatment tanah, air dan budidaya.
  22. Treatment tanah & air, ditujukan utk menghidari residu yg muncul dari polutan yg ada di udara, air dan tanah #pertaniankota #Tankot
  23. Untuk menggali ilmu #pertaniankota bisa belajar di @akademiberkebun @IDberkebun dikotamu.
  24. Begitu banyak manfaat dari #PertanianKota yg akan memberikan benefit luar biasa untuk diri & keluargamu. Yuuk ngebun bareng @IDberkebun
  25. Yang tak kalah menarik, bersama @IDberkebun mensejajarkan diri bersama para pelaku Agribisnis untuk ketahanan pangan Indonesia.
  26. Yuuk aktifkan kotamu dengan #pertaniankota bersama misi kegiatanmu. Berkebun di lahan, rooftop, verticulture atau garden hang.
  27. Base knowledge @IDberkebun #Ekologi #Ekonomi dan #Edukasi memfokuskan pada #pertaniankota  yang fun/menyenangkan dan menghasilkan.

@Ida_Amal :  Terimakasih buat semua teman yg sudah membantu menyebarkan & mengkampanyekan
#pertaniankota bersama @IDberkebun | Ini aksiku, mana aksimu?

Minggu, 25 Maret 2012

Hijaukan Kawasan Bersama Komunitas Depok Berkebun


Suka berkebun? Tetapi belum mengetahui seluk-beluk tentang berkebun, atau tidak memiliki wadah untuk melakukannya? Nah, komunitas yang satu ini punya jawabannya, yakni komunitas Depok Berkebun.
Komunitas Depok Berkebun hadir di kawasan kita berawal dari perbincangan-perbincangan sekelompok warga yang membahas tentang masalah lingkungan di Kota Depok, misalnya penebangan pohon yang menyebabkan pemanasan global. Lantas muncullah ide tentang urban farming sebagai wacana. Di bulan Agustus 2011 Depok Berkebun pun terbentuk.
Wacana urban farming itu direalisasi dengan membuat berbagai kegiatan yang memanfaatkan ruang terbuka hijau. Komunitas ini memiliki konsep fun agar semua orang merasa senang dalam menjalaninya.
Hampir setiap minggu Depok Berkebun kumpul bareng. Acara kumpul ini diisi dengan saling berbagi antara anggotanya tentang perkebunan dari penanaman sampai panen. Sampai saat ini, anggota yang sudah bergabung dengan komunitas ini sekitar 30 orang.
Tujuan kehadiran komunitas warga yang suka berkebun ini sederhana, hanya ingin membuat Depok nyaman. Tidak hanya itu, komunitas ini kerap menyoroti persoalan-persoalan lingkungan dan ingin menginspirasi warga akan kesadaran penghijauan.
“Harapan-harapan dengan adanya komunitas ini adalah makin banyak lahan terbuka hijau yang dimanfaatkan, dikelola oleh masyarakat sehingga benefit-nya bisa dirasakan oleh masyarakat luas. Selain itu, kotanya juga menjadi nyaman serta meminimalisir masalah-masalah yang ada di kota Depok” tutur Eko, koordinator Komunitas Depok Berkebun kepada depoklik.
Bagaimana dengan Anda, siap untuk hijaukan Depok? Bila tertarik, gabung saja di komunitas ini dan mulailah saling berbagi.
Depok Berkebuntwitter: @DpkBerkebun
 Imam Fithroturrahman
sumber: 
http://depoklik.com/2012/03/24/hijaukan-kawasan-bersama-komunitas-depok-berkebun.html

Rabu, 29 Februari 2012

Ruang Ekspresi Publik Direbut


Jakarta, Kompas – Kekerasan individu atau kelompok masyarakat merupakan imbas dari ekspresi kultural yang tersumbat. Bukannya membuka sumbatan ekspresi, sistem negara justru memfasilitasi kekuatan ekonomi untuk merebut ruang-ruang ”milik” publik.
Publik terus disuguhi drama penggusuran lapangan, taman kota, ruang terbuka hijau, dan gelanggang olahraga yang digantikan pusat-pusat perbelanjaan, hotel, atau tempat rekreasi berbayar. Kehilangan publik berdampak besar.
”Ruang publik sangat penting untuk membangun kebersamaan. Sekarang, ruang untuk mewujudkan kebersamaan itu hanya milik kalangan mampu secara finansial,” kata Guru Besar Bidang Ilmu Susastra dan Kajian Budaya Universitas Indonesia Melani Budianta di Jakarta, Senin (27/2).
Di sisi lain, golongan masyarakat tidak mampu atau dengan kemampuan finansial terbatas berkumpul di lahan-lahan sempit yang kosong, gang, atau pinggiran jalan dan perumahan. Sesekali, dibarengi pasar dadakan.
Pada beberapa kasus, keberadaan pasar dadakan yang berisi pedagang kaki lima terus digusur karena menempati lahan pemerintah. Kalaupun masih eksis, rentan penggusuran.
Masyarakat komunal
Masyarakat Indonesia, menurut Melani, pada dasarnya adalah masyarakat komunal yang terbiasa berkumpul dan bersosialisasi. Dulu, kebiasaan itu diakomodasi dengan banyaknya ruang publik yang mudah dan murah diakses, seperti lapangan dan taman kota. Pusat perbelanjaan memang menjadi ruang publik baru, tetapi hanya bisa diakses secara terbatas.
Pada akhirnya, masyarakat di kota-kota besar seperti tak punya pilihan melepas stres selain ke pusat perbelanjaan dan taman rekreasi. Namun, itu sering kali justru menimbulkan beban stres baru bagi masyarakat dengan kemampuan daya beli rendah.
Sementara itu, beban hidup masyarakat kelas bawah yang terus membukit juga menuntut pelampiasan untuk mengendurkan ketegangan. ”Kemampuan setiap individu untuk menoleransi tekanan yang datang itu berbeda-beda,” kata Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia Tun Kurniasih Bastaman. Kondisi kian sulit jika banyak individu berkumpul karena ikatan kesamaan tingginya beban hidup.
Secara kejiwaan, beban hidup masyarakat sebenarnya bisa disalurkan agar tak meledak menjadi kekerasan dan merusak. Persoalannya, di tengah laju kota yang tidak mengakomodasi pembangunan jiwa, media penyaluran tekanan hidup tersebut tidak memberi banyak pilihan. Apalagi jika semuanya harus diukur dengan uang.
Dari sisi ekonomi, ekonomi Indonesia tumbuh. Namun, itu hanya dalam bentuk indikator makro. Berdasarkan data Bank Dunia, jumlah populasi kelas menengah Indonesia 56,5 persen dari 237 juta jiwa penduduk Indonesia. Setiap tahun, pertambahan kelas menengah sebanyak 9 juta jiwa.
Di tengah kondisi itu, menurut Melani, mereka yang di luar golongan menengah masih terdiskriminasi. Golongan bawah mencoba melepaskan diri dari segala impitan hidup dengan mencari ruang-ruang kreativitas. Sayangnya, mereka terbentur minimnya fasilitas yang disediakan negara. Akibatnya, kreativitas tak tersalur itu berujung agresivitas, bahkan kekerasan.
Agresivitas juga meningkat karena paparan. Masyarakat miskin menghibur diri lewat televisi. ”Agresivitas kian parah karena banyak siaran kekerasan yang menjadi role model kekerasan selanjutnya,” kata Melani.
Kesehatan jiwa
Di tengah masyarakat yang butuh ruang ekspresi kultural, pemerintah diharapkan fokus pada pembangunan kesehatan jiwa masyarakat. Pembangunan fisik hanya menempatkan kelompok masyarakat kurang mampu pada tekanan hidup yang kian tinggi dan berat.
Faktanya, ruang-ruang terus dibangun yang cenderung menampung dan memuaskan nafsu mengonsumsi tanpa mengindahkan kepentingan kelompok miskin. Pada 2012, rencananya akan dibangun 21 pusat perbelanjaan baru di Indonesia. Sebanyak45 persen di antaranya akan menambah pusat perbelanjaan di Jakarta.
Di Kota Surabaya, Jawa Timur, investor mengincar lahan Kebun Binatang Surabaya untuk dijadikan hotel dan tempat rekreasi khusus. Di Depok, Jawa Barat, sebanyak 26 situ yang menjadi kawasan serapan sekaligus wisata murah meriah beralih fungsi menjadi perumahan, sekolah, dan rumah toko(Kompas, 11/2010).
Kebijakan pemerintah pusat dan daerah yang terus mengabaikan masyarakat kecil hanya menambah tingkat frustrasi masyarakat bawah menjadi berlipat-lipat. Tanpa penanganan segera, kekerasan brutal untuk melampiaskan rasa frustrasi hanya soal waktu dan momentum.
Jangankan kelompok miskin, masyarakat mampu pun punya keterbatasan mengelola tekanan hidup yang tak kalah berat.
Kondisi itu kian sulit di tengah masyarakat yang dijangkiti sikap acuh tak acuh, lemahnya kepercayaan terhadap sesama, serta merosotnya solidaritas dan empati sosial. ”Situasi sosial tak kondusif membuat emosi kelompok ekonomi bawah berpendidikan rendah cenderung mudah terpancing. Namun, itu bergantung pada kemampuan individu,” kata Kepala Bagian Psikologi Sosial Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Nani Nurrachman.
Apa yang terjadi di sebagian besar kota di Indonesia ini berbanding terbalik dengan sebagian kota besar di dunia. Di sejumlah negara, taman-taman kota dijaga dan dipelihara yang bisa diakses publik secara gratis.
”Di sana, masyarakat melepaskan stres dengan berolahraga, berkumpul dengan keluarga, atau mengobrol dengan kolega,” kata Tun Kurniasih.
Di Indonesia, ungkap Melani, banyak komunitas kelas menengah memilih hotelmal, atau kafe sebagai tempat berkumpul. ”Di mana tempat berkumpul mereka yang tidak berduit?” katanya. (IND/MZW/FRO)